SELAMAT DATANG PARA PEJUANG ISLAM

Merindukan Kampus Yang Islami

>> Selasa, 16 Februari 2010

i

PDF

Cetak

E-mail


Allah SWT berfirman :

“Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong (untuk menegakkan agama) Allah, sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia:

“Siapakah yang akan menjadi penolong-penolong (untuk menegakkan agama) Allah?”,

Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: “Kamilah penolong-penolong (untuk menegakkan agama) Allah”, lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kafir. Maka Kami berikan kekuatan kepada orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.”

(QS. Ash Shaff 14)

Kita pahami bersama bahwa dakwah merupakan aktivitas mulia, dimana Allah SWT. telah berjanji kepada para pengembannya dengan janji yang benar dan pasti; akan mengaruniakan kemuliaan, pahala yang tiada terputus, pertolongan, kemenangan dan surga. Allah SWT pun telah memberikan gelar khoiru ummah (umat terbaik) atas kaum Muslim disebabkan aktivitas dakwah yang mereka lakukan. Allah Swt. berfirman:

“Kamu sekalian adalah sebaik-baik ummat (khairu ummah) yang diturunkan kepada manusia, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah.” (Qs. Ali Imran 110).

Dakwah juga merupakan aktivitas penting, karena dakwah merupakan aktivitas penyadaran umat yang akan menggiring manusia kepada penyembahan hanya kepada Allah, membersihkan jiwa manusia dan membebaskannya dari belenggu syahwat. Lebih dari itu, dakwah merupakan sebuah proses transformasi individu, kelompok juga masyarakat menuju kehidupan Islam. Tegak tidaknya Islam ditentukan dengan tegak tidaknya dakwah Islam. Maka, sangatlah wajar apabila Allah Swt akan memberikan kemuliaan dan pahala yang terus mengalir kepada para pengemban dakwah yang telah mencurahkan segala daya dan upayanya dalam perjuangan dakwah. Rasulullah Saw bersabda:

“Barang siapa membuat (menganjurkan dan mengamalkan) kebaikan dalam Islam maka ia akan mendapat pahala serta tambahan pahala dari orang yang mengikuti (ajarannya itu) tanpa sedikitpun mengurangi ganjaran orang itu. Dan barang siapa membuat (menganjurkan dan mengamalkan) keburukan, maka ia akan mendapat dosa serta tambahan dosa dari orang yang mengikuti (ajaran itu) tanpa sedikitpun mengurangi dosa orang itu.” (HR. Muslim).

Kampus Sebagai Basis Dakwah

Sesungguhnya, tidak ada dakwah di suatu tempat lebih mulia dari dakwah di tempat yang lain. Karena, semua bumi Allah adalah tempat yang baik untuk berdakwah. Setiap tempat memiliki prospek dan tantangan masing-masing. Semuanya merupakan rangkaian dari aktivitas dakwah yang tak terpisahkan antara satu dengan yang lain.

Kampus memegang peranan penting dalam kehidupan. Dunia kampus memiliki peran yang sangat besar dalam pembentukan opini publik dan mendorong proses perubahan sosial-politik. Bahkan, lebih dari itu kampus merupakan tempat pembentukan generasi penerus perjuangan dakwah Islam. Oleh karena itu, dakwah kampus merupakan aktivitas dasar yang harus terus dikembangkan. Dengan potensi yang dimiliki kampus, diharapkan dakwah kampus akan menjadi sumber kekuatan dalam tiga hal, yaitu: pembentukan kader pejuang Islam, sentra pembinaan umat -selain pesantren dan masjid, serta sebagai sentra perubahan dan kecenderungan umat menuju kehidupan Islam. Untuk itu, sangatlah penting bagi kita untuk mengembangkan ushlub-ushlub baru dakwah kampus dalam rangka mengoptimalkan segala potensi yang ada demi tercapainya harapan dan tujuan dakwah Islam. Sebuah kehidupan Islam.

Kampus islami ; Sebuah Harapan

Saat ini, kita tengah dihadapkan pada sebuah kondisi yang mengkhawatirkan sekaligus menyedihkan. Dimana, kaum Muslim telah begitu jauh dengan nilai-nilai Islam. Begitu jauhnya mereka dengan Islam, sampai-sampai mereka sudah tidak tahu lagi bagaimana menjadikan Islam sebagai sandaran atas setiap permasalahan yang dihadapi. Mereka telah sukses menjadi obyek ‘pembaratan’ yang dilancarkan kaum kufar. Dan dunia kampus merupakan objek dari semua itu.

Kampus di seluruh Indonesia, sekarang sedang menghadapi permasalahan dimana proses liberalisasi kini terjadi. Kita bisa melihat bahwa begitu bebasnya tatanan pergaulan yang ada di tengah-tengah kita. Setiap hari, setiap saat kita akan menyaksikan bagaimana telanjangnya kampus ini dari sebuah tatanan yang manusiawi, tatanan Islami. Aktivitas pacaran menjadi sebuah kebiasaan, bahkan sebuah keharusan. Pornografi dan pornoaksi, berupa penampakkan aurat, terus berkembang dengan vulgarnya. Narkoba dan minuman keras pun kerap mengisi hari-hari mahasiswa di beberapa daerah kampus di Indonesia. Belum lagi dengan aktivitas rendahan lainnya, seperti free sex, yang kian hari kian berkembang. Begitu juga dengan musik, setiap hari terus mengalami pembengkakan kekuatan. Dan yang terakhir terjadinya kekerasan fisik saat OSPEK seperti yang terjadi di Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN) dan juga pernah terjadi di IPDN beberapa tahun lalu telah mengakibatkan tewasnya mahasiswa. itu semua bukti bahwa kehidupan kampus ini sudah sangat jauh dari aturan Islam.

Terlebih lagi, berbagai kebijakan kampus dalam hal ini institusi belum juga menampakkan keseriusannya dalam menghadapi kondisi ini. Bahkan, alih-alih memberikan sikap yang tegas dalam proses pencegahan perusakan kepribadian mahasiswa, institusi malah banyak membuat kebijakan yang kontra produktif dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Apalagi dengan status BHMN di beberapa kampus akan mendorong institusi untuk melakukan komersialisasi pendidikan. Seperti yang sekarang terjadi. Sehingga muncullah pernyataan “orang miskin dilarang sekolah”. Mengenaskan!

Di sisi yang lain, Islam sebagai dien yang telah diturunkan oleh Allah Swt telah mengatur kehidupan manusia dengan sebaik-baiknya pengaturan. Tidak ada satu celahpun kekeliruan dan kesalahannya dalam memberikan ketenangan dan ketentraman manusia. Islam telah mengatur hubungan manusia dengan Sang Khaliq, dengan dirinya sendiri, dan dengan sesamanya. Semuanya telah tergambar dalam aturan Islam, dalam kesempurnaan Islam. Dari hal kecil seperti pengaturan shaf shalat, sampai urusan kenegaraan yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Melihat berbagai aktivitas dan fakta kehidupan kampus yang begitu rendah, tidaklah mungkin akan terus kita biarkan. Kondisi yang disebabkan oleh rendahnya pemikiran dan kesadaran umat akan Islam. Padahal Islam telah lahir dengan seperangkat aturannya untuk memecahkan setiap permasalahan yang dihadapi manusia serta mengatur setiap aktivitas manusia. Sudah saatnya dan sudah seharusnya kita menghadirkan Islam sebagai sebuah solusi dalam tatanan kehidupan kampus khususnya dan masyarakan pada umumnya. Untuk itulah perlunya Kampanye Kampus Islami secara nasional kita wujudkan.

Kampus Islami, secara sederhana adalah sebuah penyikapan terhadap kondisi kampus, yang kita dekati dalam dua pendekatan. Pertama, menyikapi maraknya sikap-perilaku mahasiswa yang menyimpang dari aturan Islam seperti pergaulan bebas, pakaian, musik, narkoba dan yang semisalnya, termasuk pemikiran yang melandasinya. Kedua, dari sisi kebijakan kampus yang tidak pernah menjadikan Islam sebagai qiyadah fikriyah dalam menetapkan setiap kebijakan. Harapannya, dengan pengembangan dakwah Islam di kampus ini akan memberikan penyadaran kepada umat akan pentingnya ber-syariah, tidak hanya dalam tatanan pribadi, juga dalam tatanan sosial. Selain itu, pengembangan kampus Islami lebih luas lagi adalah upaya penyadaran kolektif akan pentingnya penerapan Islam dalam kehidupan ini. Itu langkah pertama.

Langkah selanjutnya adalah bagaimana agar proses sosialisasi, pembinaan dan kulturisasi Islam dalam kehidupan kampus menjadi lebih optimal. Hal ini akan sangat ditentukan oleh keseriusan dan ketekunan kita dalam melakuan aktivitas dakwah dan pengembangan berbagai uslub-uslub baru yang mampu mengoptimalkan dakwah kampus. Kita harus memiliki kekuatan yang besar untuk itu. Berbagai pintu perekrutan dan pengkaderan harus kita upayakan terbuka untuk dakwah ini. Salah satu dari sekian peluang ini adalah adanya kekuatan BEM sebagai lembaga kemahasiswaan formal di kampus-kampus seluruh Indonesia yang mampu menguatkan aktivitas dakwah ini. Kekuatan yang dimiliki lembaga BEM akan memudahkan proses dakwah dalam kegiatan pembinaan, proses kulturisasi dan penggabungan kekuatan.

Harapan Membentang

Berbagai upaya dakwah kampus akan terus menjadi perhatian kita setiap saat salah satunya diadakannya Kongres Mahasiswa Islam Indonesia (KMII) yang insya Allah pada tanggal 18 Oktober 2009 sehingga optimalisasi dakwah kampus pun akan terus menjadi tujuan kita. Sehingga kehidupan Islam bisa terwujud dalam kehidupan ini. Cukuplah Allah menjadi penolong kita. Tentu, dengan curahan dan perhatian yang serius dari kita dalam menggarap aktivitas dakwah kampus ini. Kita sudah rindu akan kehidupan Islam. Kita pun sudah begitu rindunya akan tegaknya syariah Islam secara kaffah diterapkan. Insya Allah, dalam waktu dekat kita akan segera merasakan dan menyaksikannya. Semoga Allah selalu meletakkan diri kita dalam perjuangan dakwah ini, dan semoga Allah memberikan kemudahan dan pertolongan dalam mewujudkan cita-cita dakwah ini. Amin.

Wallahu’alam bishshowab.

Akhukum fil Islam,

Bendum BKIM 2006-2007, Ketum MT Al-Marjan 2007-2008
Email : pangeran.futuhat@gmail.com

Read more...

Isu Terorisme

>> Selasa, 25 Agustus 2009

Setelah apa yang terjadi selama ini yang menyangkut "dunia Islam dan aksi terorisme "maka saya menyampaikan pesan-pesan berikut:

  • 1. Bahwa Dienul Islam berlepas diri dari semua ucapan dan perbuatan yang mengakibatkan terjadinya pembunuhan terhadap kaum Muslimin, tanpa dosa yang mereka perbuat, baik mereka itu orang-orang sipil, militer, penguasa ataupun rakyat jelata.
  • 2. Bahwa membunuh kaum Muslimin ataupun orang-orang kafir mu'âhad di negeri Islam akan mengakibatkan terganggunya keamanan, menimbulkan rasa takut di hati orang-orang yang sudah merasa aman serta merusak rumah-rumah dan instalasi-instalasi. Ini semua diharamkan di dalam syariat Islam.
  • 3. Bahwa Dienul Islam berlepas diri dari tindakan membunuh atau menyakiti umat non Muslim yang berada di negeri Islam sebab hal itu sama dengan melanggar perjanjian yang sudah terjadi di antara mereka padahal kaum Muslimin diperintahkan agar menepati janji dan diharamkan bagi mereka melanggarnya.
  • 4. Bahwa Dienul Islam berlepas diri dari tindakan membunuh umat non Muslim di negeri mereka sebab di kalangan mereka terdapat anak-anak, orang-orang lemah dan kaum wanita yang tidak punya dosa dan Islam telah mengharamkan hal itu.
  • 5. Bahwa Dienul Islam berlepas diri dari ijtihad-ijtihad yang keliru dan tidak memiliki landasan ilmiah yang benar seperti pendapat orang yang mengatakan, "Kami melakukan ini terhadap orang-orang kafir sebagai balasan atas apa yang mereka lakukan terhadap kaum Muslimin; bila mereka bunuh anak-anak kita, maka kita bunuh pula anak-anak mereka, bila mereka bunuh wanita-wanita kita, maka kita bunuh pula wanita-wanita mereka." Tetapi, seluruh kaum Muslimin wajib mengambil tuntunan agama mereka dari Kitabullah, Sunnah RasulNya dan ijma' umat. Sedangkan orang-orang kafir tersebut bukanlah suri teladan bagi kaum Muslimin (di dalam tindakan keliru yang mereka buat-penj.) apalagi sebagai rujukan di dalam dien.
  • 6. Bahwa Dienul Islam berlepas diri dari cap 'kafir' secara serampangan terhadap pemerintah-pemerintah dan individu-individu tanpa mengetahui acuan-acuan pengkafiran, terpenuhinya persyaratannya serta tidak adanya penghalang-penghalangnya.
  • 7. Bahwa Dienul Islam berlepas diri dari perbuatan zhalim baik itu bersumber dari seorang Muslim atau non Muslim. Islam telah memerintahkan agar berlaku adil dan melarang berbuat zhalim sebagaimana dalam firmanNya, "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." (An-Nahl: 90).
  • 8. Setiap Muslim harus mengetahui bahwa banyak sekali kerusakan yang terkadang bertentangan dengan sebagian hal yang menurutnya memiliki kemaslahatan. Kemaslahatan ini atau kerusakan itu tidak akan jelas perkaranya kecuali melalui para ulama yang memiliki kapasitas keilmuan memadai dan pengalaman. Karena itu, kami menyampaikan nasehat agar merujuk dan bertanya kepada mereka. Dengan bertanya kepada mereka semua kerumitan yang timbul akan hilang dan semua perkara jadi jelas. Bukan rahasia lagi bahwa para ulama lah yang mengetahui petunjuk-petunjuk yang diarahkan oleh dalil-dalil, bagaimana menyinkronkan antaranya, menasakh (menghapus) dalil yang memang mengarah ke sana atau memberikan putusan bahwa sebagiannya janggal bilamana terjadi kontradiksi. Dan hal seperti ini hanya diketahui oleh para ulama dan terkadang bagi kebanyakan penuntut ilmu (pemula) masih samar.

Syaikhul Islam, Ibn Taimiyah rahimahullah berkata, "Hendaklah anda jeli dengan hakikat agama dan kajilah kemaslahatan-kemaslahatan agama dan kerusakan-kerusakan apa yang ditimbulkan oleh berbagai tindakan di mana anda mengetahui apa tingkatan ma'ruf dan apa tingkatan kemungkaran sehingga bisa mendahulukan yang paling penting darinya bila terjadi tumpang tindih. Sebab inilah hakikat agama yang dibawa para Rasul. Membedakan antara mana jenis ma'ruf dan munkar, mana dalil dan bukan dalil biasanya mudah. Sedangkan mengenai tingkatan ma'ruf dan mungkar serta tingkatan dalil di mana bila terjadi tumpang tindih harus didahulukan yang paling ma'ruf dari dua hal yang ma'ruf dan diingkari yang paling mungkar dari dua hal yang mungkar lalu menguatkan mana yang paling kuat dari dua dalil tersebut; maka semua ini adalah menjadi spesialisasi para ulama dalam agama ini." (Lihat, Iqtidhâ` ash-Shirâth al-Mustaqîm karya Ibn Taimiyah, Jld.II, h.622)

  • 9. Setiap Muslim wajib bertakwa kepada Allah Ta’ala, bertindak sebatas koridor hukum-hukumNya dan tidak terdorong oleh semangat berlebihan untuk membunuh manusia atau berbuat zhalim terhadap mereka sebab Allah Ta’ala telah memperingatkan kita akan akibat melampaui batas terhadap hukum-hukumNya dengan peringatan yang sangat keras di dalam firmanNya, "Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zhalim." (al-Baqarah: 229)

Dan firmanNya, "Dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri." (ath-Thalâq: 1).

Sebagaimana Nabi kita juga telah memperingatkan kita agar tidak berlaku zhalim di dalam sabdanya,

اِتَّقُوا الظُّلْمَ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ

"Takutlah akan perbuatan zhalim, sebab perbuatan zhalim itu adalah kegelapan di hari Kiamat." (HR. Muslim: 2578)

  • 10. Bahwa jalan yang benar di dalam menuntut ilmu syari'at adalah dengan cara talaqqi (mentransfer) dan mengambil langsung dari para ulama setelah mengetahui kapasitas keilmuan dan kewara'an mereka. Maka, adalah salah bila seorang penuntut ilmu mengambil ilmunya dari sosok-sosok yang tidak dikenal dan berasal dari negara-negara luar atau melalui jaringan internet dari sosok-sosok yang tidak ia kenal dan tidak ia ketahui tujuan mereka bahkan tidak ia ketahui apakah ia berbohong atau berdusta.

Read more...

Titik Mula Sebuah Perjalanan

>> Senin, 24 Agustus 2009






Di suatu waktu yang sangat syahdu... di tempat yang sangat tinggi dan mulia...di atas lapisan langit-langit yang biru... di waktu itu dan di tempat itulah manusia pertama dicipta-kan. Diciptakan dari gumpalan tanah yang dibentuk dan disusun langsung oleh Pencipta alam semesta...Alloh Subhanahu Wataala . Sebelum gumpalan tanah itu menjadi makhluk hidup yang sangat dimuliakan dan diberi nama Manusia... telah terjadi dialog sakral di alam yang sakral pula.

Alloh Subhanahu Wataala berfirman:

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ

"Ingatlah ketika Robbmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang kholifah di muka bumi. Merekapun (para malaikat) berkata: Mengapa Engkau menjadikan (kholifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya danmenumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? (Alloh) berfir-man: Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui." [QS. Al Baqoroh (2): 30]

Setelah itu diciptakanlah tubuh makhluk itu oleh kedua tangan Alloh Subhanahu Wataala sendiri dan ditiupkan padanya ruh dan seketika hiduplah tubuh itu menjadi seorang makhluk baru. Kemudian setelah Alloh Subhanahu Wataala mengajarkan ilmu kepada makhluk itu dan dibuktikan ketinggian ilmunya kepadapara malaikat, maka diperintahkanlah para malaikat untuk bersujudkepada makhluk baru ini sebagai tandapenghormatan dan kemuliaan baginya dan ketundukan kepada penciptanya, maka sujudlah para makhluk yang suci itu.

Alloh Subhanahu Wataala berfirman:

إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِنْ طِينٍ

فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ


"(Ingatlah) ketika Robbmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah". Maka apabila telah Ku-sempurnakan kejadiannya dan Ku-tiupkan kepada-nya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kalian ber-sujud kepadanya." [QS. Shod (38): 71-72].

وَعَلَّمَ آدَمَ الأسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

قَالُوا سُبْحَانَكَ لا عِلْمَ لَنَا إِلا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ

قَالَ يَا آدَمُ أَنْبِئْهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ فَلَمَّا أَنْبَأَهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

"Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemuka-kannya kepada para malaikat seraya berfirman: Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kalian memang benar orang-orang yang benar!.

Mereka menjawab: Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada Kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. Alloh berfirman: Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.

Maka setelah diberi-tahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Alloh berfirman: Bukankah sudah Ku katakan kepada kalian, bahwa Sesungguhnya Aku menge-tahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kalian tampakkan dan apa yang kaliansembunyikan?".

Dan (Ingatlah) ketika kami ber-firman kepada para malaikat: "Sujudlah kalian kepada Adam," Maka sujud-lah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur maka jadilah ia dari g olongan orang-orang yang kafir. [QS. al Baqoroh (2) : 31-34].

Akan tetapi di sana ada satu makhluk yang menolak untuk bersujud, menolak perintah dari Sang Pencipta. Apakah gerangan sebabnya….? Apakah karena dia bukan dari bangsa malaikat, lantas merasa tidak tercakup dalam perintah itu..? Bukan..! Sama sekali bukan itu sebabnya! Tetapi sebabnya adalah kesombongan! Kesombongan atas makhluk baru ini karena merasa lebih tinggi dari padanya.

Sombong pula ketika menganggap bahwa perintah Alloh Subhanahu Wataala tidak harus dilaksanakan tanpa disaring oleh akalnya terlebih dahulu. Dialah Iblis terkutuk! Makhluk yang setelah itu dilaknat sampai hari kiamat, dijauhi dari rahmat Alloh Subhanahu Wataala

Alloh Subhanahu Wataala berfirman:

إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِنْ طِينٍ

فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ

فَسَجَدَ الْمَلائِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ

إِلا إِبْلِيسَ اسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِينَ

قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ

قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ

وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَى يَوْمِ الدِّينِ

"(Ingatlah) ketika Robbmu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Ku-sem-purnakan penciptaannya dan Kutiupkan kepada-nya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kalian ber-sujud kepadanya. Lalu seluruh malaikat itu bersujud semuanya, kecuali Iblis; dia menyombongkan diri dan jadilah dia termasuk orang-orang yang kafir.

Alloh berfirman: Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengankedua tangan-Ku? Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orangyang (lebih) tinggi?".

Iblis berkata: Aku lebih baik daripadanya, Karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah. Alloh berfirman: Keluarlah kau dari surga! Sesung-guhnya kau adalah orang yang terkutuk, sesung-guhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan. [QS. Shod (38) : 71-78]

Adapun Adam Alaihi Salam sang manusia pertama telah dirahmati Alloh Subhanahu Wataala dan dikaruniai seorang istri yang diciptakan dari tulang rusuknya sendiri.

Mereka berdua dimuliakan Alloh Subhanahu Wataala dengan dimasukkan ke dalam surga yang indah, penuh kemudahan, tidak ada padanya kesusahan dan kesedihan, segalanya sangat menyenangkan sekali. Ketika itu Alloh Subhanahu Wataalapun berpesan kepada keduanya dengan pesan-pesan yang sangat mulia.

Alloh Subhanahu Wataala berfirman:

وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ

"Dan kami berfirman: "Hai Adam, tinggallah kamu dan istrimu di surga ini dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik kapan saja kalian kehendaki, dan janganlah kalian dekati pohon ini, kalau kalian dekati maka kalian akan menjadi orang-orang yang dzolim. [QS. al Baqoroh (2): 35]

فَقُلْنَا يَا آدَمُ إِنَّ هَذَا عَدُوٌّ لَكَ وَلِزَوْجِكَ فَلا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقَى

"Maka kami berkata: Hai Adam, sesungguhnya ini (Iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istri-mu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kalian berdua dari surga, yang menyebabkan kamumenjadi sengsara". [QS. Thoha (20): 117]


Read more...

AL QUR'AN

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP